Rabu, 31 Mei 2017

4 Strategi Bisnis yang Wajib Diketahui Pengusaha

Memiliki strategi bisnis untuk usaha yang hendak dijalankan amat penting. Sebab setidaknya anda tahu bakal dibawa kemana usaha yang anda akan rintis ini. Dengan memiliki strategi pula, anda minimal sudah menyiapkan plan for the worst, hope for the best, bersiap menghadapi kondisi terburuk, dan berharap yang terbaik.
Nah, posting kali ini khususnya diperuntukkan bagi anda yang mengaku pengusaha, baik yang baru mulai usaha atau pun sudah lama menjalankan usaha. Apa saja strategi bisnis yang bisa anda terapkan?
Di sini kita tidak membahas soal apa bisnis yang akan dijalankan, karena asumsinya jika anda sudah melangkah ke strategi bisnis berarti anda sudah punya bisnis yang mau dilakoni.
So, sekarang beberapa strategi bisnis yang bisa anda terapkan adalah…
  1. Diversifikasi Bisnis. Bagi yang baru mulai bisnis, sebaiknya tidak langsung menjalankan strategi bisnis ini. Saya sarankan lebih baik fokus terlebih dahulu pada bisnis yang sedang dibangun. Mengapa? Sebab strategi ini tergolong beresiko tinggi. Melakukan diversifikasi bisnis, berarti anda membangun sebuah produk baru untuk dilempar ke pasar (yang mungkin juga baru). Jika tidak dibarengi kesiapan yang baik, melakukan diversifikasi dapat menggoyahkan bisnis anda sebelumnya.
  2. Strategi menyerang. Strategi bisnis ini biasanya dijalankan untuk memperbesar tingkat penguasaan pasar. Pada strategi ini. biasanya promo besar-besaran dengan segala macam taktiknya dijalankan. Salah satu contohnya seperti menghadirkan program yang menarik bagi konsumen.
  3. Mengembangkan pasar. Strategi yang ini relatif lebih kalem. Karena dengan produk yang selama ini ada, pebisnis akan berupaya untuk mengeksplorasi pasar yang selama ini digarapnya agar bisa lebih maksimal. Strategi ini perlu kejelian dalam melihat pasar.
  4. Mengembangkan produk. Berkebalikan dengan strategi bisnis mengembangkan pasar, strategi ini melempar sebuah produk baru pada pasar yang selama ini digarap. Kelebihan strategi bisnis ini adalah karena pasarnya telah dikenali, sedang tantangannya adalah bagaimana membuat produk baru tersebut bisa diterima oleh pasar.
Inilah macam-macam strategi bisnis yang ada. So, strategi bisnis apa yang akan anda jalankan?
Share:

Kisah Joko Susanto, Si Miliarder Baru

Nama Djoko Susanto dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Djoko Susanto adalah pemilik jaringan minimarket Alfamart yang sangat terkemuka di Indonesia. Beliau termasuk dalam jajaran pengusaha sukses dan terkemuka di dunia bisnis dan dapat diketahui melalui biografi dan profil dari Djoko Susanto berikut ini.

Tokoh berdarah Cina ini lahir pada 9 Februari 1950 dengan nama A. Kwie. Nilai-nilai karakter yang diterapkan dalam keluarganya merupakan modal untuk meraih kesuksesan seperti saat ini. Djoko Susanto juga menuntut ilmu dalam dunia pendidikan formal.

Akan tetapi, saat berada di bangku Sekolah Dasar, beliau harus putus sekolah karena pemerintah Indonesia tidak mengijinkan siswa dengan nama Cina, bersekolah di Indonesia. Hal tersebut tidak mematahkan semangat Djoko. Beliau tetap bersemangat mengembangkan kemampuannya, meskipun tanpa pendidikan formal.

Perjalanan Karir Djoko Susanto
Setelah putus sekolah, Djoko memutuskan belajar di luar sekolah. Beliau mengganti namanya Kwok Kwie Fo dengan nama Indonesia. Kemampuan bisnis sudah dimiliki Djoko Susanto sejak kecil. Pada usia 17 tahun, Djoko mengelola sejumlah 560 warung kaki lima milik orang tuanya di Pasar Arjuna, pasar tradisional di Jakarta. Orang Cina identik dengan jiwa bisnis. Sifat pekerja kerasnya mengarahkan beliau untuk memperluas usaha warung tersebut sekaligus menjajakan rokok.
Biografi Djoko Susanto - Pemilik Jaringan Minimarket Alfamart

Kisah Djoko Susanto menjelaskan bahwa kegigihan Djoko menarik perhatian taipan rokok kretek Putera Sampoerna. Akhirnya, Djoko dan Putera Sampoerna bekerja sama membuka warung yang sama serta jaringan supermarket diskon bernama Alfa Toko Gudang Rabat.

Tahun 1994, nama tersebut berganti menjadi Alfa Minimart. Akan tetapi, kerja sama tersebut berhenti pada tahun 2005, ketika Putera Sampoerna
Advertisement
menjual perusahaannya, anak perusahaan, beserta seluruh saham kepada Phillips Morris Internasional.

Aset Putera Sampoerna yang dijual, termasuk 70% saham Alfa Minimart. Perusahaan Phillip tidak tertarik dengan usaha retail dan menjual saham Alfa Minimart kepada Djoko. Setelah itu, Djoko merintis bisnis ritel Alfa Supermarket.

Bisnis tersebut berada dalam naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Karena pesatnya kemajuan bisnis, Djoko membeli saham Nirthstar pada tahun 2013 dan mempunyai 65% saham di perusahaan itu. Tahun 2007, beliau membentuk Alfa Midi di naungan PT Midimart Utama.

Kisah Djoko Susanto memaparkan perjalanan karir bisnis tokoh pekerja keras ini.  Djoko harus merelakan Alfa Supermarket berpindah kepada pihak Carrefour. Pada akhirnya, beliau fokus pada Alfa Midi dan membuahkan sukses berat.  Dimana ia mampu menjalin kerja sama antara Alfa Midi dengan Lawson, salah satu waralaba convenience store dari Jepang.

Bisnis semakin berkembang dan saat ini, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, menjalankan lebih dari 5.500 toko, di bawah berbagai merek, meliputi Alfamart, Alfa Midi, Alfa Express, dan Lawson. Satu-satunya saingan berat alfamart berasal dari jaringan minimarket Indomaret yang merupakan milik konglomerat Anthony Salim

Djoko Susanto, Tokoh Bisnis dengan Penghargaan Istimewa
Sepak terjang merintis bisnis dengan beragam problema memotivasi beliau untuk bangkit dan mengembangkan usahanya. Berdasarkan versi Majalah Forbes tahun 2014, Djoko menempati urutan ke-27 orang terkaya di Indonesia.

Kemudian di tahun 2015, kekayaannya kemudian bertambah seiring berkembang pesatnya bisnis yang ia jalani, majalah Forbes bahkan menempatkan ia di posisi 18 dalam urutan orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan sekitar 1,22 miliar dollar US atau setara dengan Rp15,86 triliun rupiah.

Biografi Djoko Susanto - Pemilik Jaringan Minimarket Alfamart
Selain kekayaan Djoko, prestasi dalam bidang bisnis juga diraihnya. Pada tahun 2012, Alfamart menyandang gelar Top Brand yang diselenggarakan lembaga riset Frontier Consulting Group.

Di tahun yang sama, Alfamart juga menggenggam jawara kategori minimarket terbaik dari ajang Indonesia Best Brand Award.

Tokoh bisnis seperti Djoko Susanto layak diteladani. Kerja kerasnya dalam merintis karir di dunia bisnis, sangat mengagumkan. Motivasi yang ada dalam dirinya pantas untuk ditiru. Sebagai pendiri Alfamart, Djoko dikenal sebagai pribadi yang pantang menyerah melalui catatan biografi dan profil Djoko Susanto.
Share:

AR Entertainment

AR Entertainment adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang industry kreatif seperti pembuatan Foto, Video Klip, Film dan juga Iklan dengan Tagline "We Make Dreams Come True" kami akan mewujudkan imajinasi yang kalian impikan dan inginkan dalam sebuah Foto maupun Video.

Target pasar yang bisa Anda bidik adalah kalangan remaja, sampai instansi- instansi besar yang membutuhkan sebuah video dan foto sebagai Video Profil, Buku Tahunan Sekolah, Dokumentasi, dll.




Tak bisa dipungkiri bahwa sampai kapanpun video dan foto masih terus digandrungi para konsumen dari berbagai kalangan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menyisihkan uangnya hanya untuk mendokumentasikan kegiatan yang mereka lakukan dan menonton film. Peluang inilah yang dimanfaatkan sebagian besar pelaku usaha sehingga mereka bisa meraup untung melalui video dan foto yang kreatif yang memiliki nilai jual cukup tinggi.

Selain  minat  konsumen  perorangan  yang  masih  sangat  tinggi,  saat  ini  banyak  instansi maupun perusahaan-perusahaan besar yang mulai memanfaatkan media visual sebagai salah satu alat promosi yang cukup efektif. Kondisi ini tentunya menjadi peluang besar bagi para production house, sebab permintaan konsumen tidak hanya dari perorangan saja namun juga bisa melayani pesanan dari instansi tertentu. 

 
 
Share:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.